Home » Bapak AI Buka-bukaan Soal Masa Depan Manusia, Berani Baca?

Bapak AI Buka-bukaan Soal Masa Depan Manusia, Berani Baca?

Beberapa tahun terakhir, teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) berkembang dengan pesat. Kepopulerannya mulai meningkat sejak ChatGPT, chatbot milik OpenAI dirilis dan banyak digunakan orang.

Berikutnya banyak perusahaan besar yang berusaha mengikuti jejak tersebut, termasuk Google dan Microsoft yang paling kencang mengembangkan AI.

Namun Geoffrey Hinton yang dikenal sebagai Bapak AI punya pesan khusus. Dia menjelaskan bahaya pengembangan AI untuk masa depan manusia.

Menurutnya bahaya tersebut lebih besar dari laporan robot akan menggantikan manusia nantinya. Dia mengatakan AI bakal mengaburkan pandangan manusia dari kebenaran dan kebohongan.

“Masyarakat umum akan sulit membedakan apa yang benar dan yang tidak benar. Foto, video, dan teks yang dihasilkan oleh sisten generative AI membanjiri internet sebagai sumber informasi manusia saat ini,” ia menjelaskan, dikutip dari BGR.

Bahaya itu, Hinton mengatakan karena para raksasa teknologi. Mereka disebut berkompetisi agar bisa menghadirkan inovasi AI paling baru.

Pada tiap inovasi baru harus memperhatikan risiko dan cara penanggulangannya. Namun para perusahaan hanya ingin cepat menghadirkan AI, karena obsesinya dengan dominasi dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Hinton juga mengungkapkan kekhawatirannya soal AI bakal jadi lebih pintar dari manusia. Ini akan membahayakan potensi manusia ke depannya, jika tak ada regulasi dan pengawasan yang tepat.

“AI bisa lebih pintar dari manusia dalam waktu lebih cepat. Banyak orang berpikir masih butuh 30 hingga 50 tahun lagi untuk hal tersebut jadi nyata. Saya pun dulu berpikir seperti itu. Namun, tentu saja sekarang saya berubah pikiran,” kata dia.

Hinton yang mantan karyawan Google tak mengapresiasi mantan perusahaan, begitu juga dengan perusahaan lain soal AI. Dia juga memastikan keluarnya dari Google bukan untuk mengkritisi perusahaan.

Menurut Hinton, dia keluar dari Google untuk bisa berbicara lebih lepas soal bahaya AI tanpa harus berpikir dampak pada Google.

Hinton bekerja di Google. Termasuk mengembangkan produk AI di perusahaan selama satu dekade.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *