Karyawan Microsoft China Dilarang Pakai Android Netizen Langsung Bertindak
Keputusan Microsoft untuk melarang karyawannya di China untuk menggunakan ponsel Android menjadi kontroversi, dan mereka langsung dirujak oleh netizen di Weibo.
Dalam sebuah postingan di Weibo yang mendeskripsikan aturan baru Microsoft itu menuai 27 ribu komentar dengan nada negatif. Misalnya ada seorang netizen yang menyebut Microsoft telah membuat preseden buruk soal perusahaan asing yang melarang penggunaan ponsel Android China.
Baca Juga : Infinix Siapkan Dua Laptop INBOOK Air Baru di Indonesia
Netizen lain juga ada yang mempertanyakan keputusan Microsoft yang mewajibkan karyawannya untuk memakai iPhone. Mestinya Microsoft mempertimbangkan penggunana ponsel Huawei dengan HarmonyOS, yang menjadi OS pengganti Android setelah Huawei masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat.
Namun Microsoft pun tidak tinggal diam dan membela diri. Mereka menyebut kewajiban menggunakan iPhone itu dilakukan karena ponsel dengan OS Android di China tidak bisa menggunakan Google Mobile Services.
“(Karena) Google Mobile Services tidak tersedia di kawasan ini,” kata perwakilan Microsoft, seperti dikutip dari SCMP.
Padahal, Microsoft tengah meningkatkan keamanan perusahaannya. Salah satunya adalah dengan mewajibkan semua karyawannya di China untuk memverifikasi identitasnya menggunakan Microsoft Authenticator dan Identity Pass, yang hanya tersedia di App Store dan Play Store. Tanpa akses ke Mobile Services, ponsel tak bisa menggunakan Play Store.
Seperti diketahui, Mobile Services, dan banyak aplikasi serta layanan Google lain seperti Play Search, YouTube, dan Gmail, memang diblokir di China.
Diberitakan sebelumnya, Microsoft melarang karyawannya di China menggunakan ponsel Android karena alasan keamanan. Sebagai gantinya, karyawan Microsoft di China diwajibkan menggunakan iPhone sebagai perangkat kerjanya.
Karyawan Microsoft di China yang tidak memiliki iPhone akan diberikan iPhone 15 oleh perusahaan. Microsoft akan membuka titik khusus untuk mendistribusikan iPhone kepada karyawan yang membutuhkan di semua fasilitasnya di China.