Home » Starlink Akan Masuk Ke Indonesia. Akankah Jadi Ladang Cuan Baru?

Starlink Akan Masuk Ke Indonesia. Akankah Jadi Ladang Cuan Baru?

Layanan internet berbasis satelit Starlink akan diresmikan kehadirannya di Indonesia pada pertengahan Mei ini. Namun, pengamat telekomunikasi mengkhawatirkan Starlink bikin subur praktik ilegal serupa RT RW Net.


Sebagai informasi, RT RW Net adalah adalah jaringan internet yang dimanfaatkan oleh oknum dengan menjual kembali paket internet kepada orang lain untuk meraup keuntungan. Praktik ini biasanya tidak memiliki izin resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan dinilai melanggar perundang-undangan.

“Bisa saja terjadi dengan langganan Starlink kemudian dibagi atau dijual lagi ke pihak lain. Hampir sama dengan RT RW Net. Jadi, harus berizin kalau ingin menjual kembali layanan,” ujar Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi.

Potensi Cuan Tumbuh Subur RT RW Net Menggunakan Starlink

Pelaku usaha yang ingin menjual kembali paket internet harus meminta izin dari Kominfo. Sebab, dengan menjual kembali layanan internet yang dibeli, statusnya dari pengguna menjadi pelaku usaha seperti internet service provider (ISP).

“Makanya, didorong kerjasama dengan ISP, ISP membeli layanan dari Starlink dan karena ISP sudah punya izin bisa menjual kembali ke masyarakat,” ucapnya.

Untuk menjega potensi tumbuh sumbur praktik RT RW Net memanfaatkan layanan Starlink, Heru mendesak Kominfo untuk melakukan mitigasinya.

“Ini akan mirip kejadian TV kabel lewat satelit yang kemudian dijual kembali secara ilegal, sehingga harus dihitung dianalisis dampaknya,” ungkap Komisioner BRTI ini.

“Dan tentunya mitigasi kalau ini terjadi dan Starlink lepas tangan. Sebab, yang akan repot adalah Kominfo harus melaporkan dan menggunakab PPNS Kominfo memproses kasus ini sebagai pidana untuk dibawa ke pengadilan,” pungkasnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan layanan internet Starlink akan diresmikan kehadirannya pada pertengahan Mei 2024.

Berbeda dari sebelumnya yang hanya melayani pelanggan bisnis, Starlink kini memperluas jangkauan pasarnya di Indonesia dengan menyasar pelanggan ritel.

“Secara resmi, kami akan meluncurkan Starlink dalam waktu dua minggu dari sekarang,” ujar Luhut dalam acara “Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth” di Jakarta, Jumat (3/5/2024) sebagaimana dilansir dari Antara.

Starlink Indonesia telah menyediakan pemesanan layanan, mulai dari langganan Rp 750 ribu sampai paling mahal Rp 86 juta. Harga tersebut belum termasuk perangkat keras yang bisa jutaan rupiah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *